Pages

Selasa, 21 Desember 2010

Seksomnia : Kebiasaan Seksual Saat Sedang Tidur

Seksomnia : Kebiasaan Seks Saat Sedang Tidur

Seksomnia atau Sexual Behaviour in Sleep (SBS) bukan hanya sekedar mimpi, hal itu memang benar-benar terjadi.

SBS atau seks dalam tidur adalah kebiasaan seksual yang terjadi ketika seseorang sedang tidur. Beberapa orang yang menderita SBS biasanya sangat menikmati kebiasaan anehnya itu dan justru menganggapnya sebagai lelucon. Namun bagi pasangannya, hal itu bisa sangat mengganggu, memalukan dan bisa memicu masalah yang serius.

"Suami saya sering membangunkan saya dengan kebiasaannya itu di malam hari. Dia tiba-tiba saja meletakkan tangannya di daerah vagina saya serta memegang bagian dada dan tubuh saya. Hal normal yang biasa ia lakukan ketika bercinta itu sangat mengganggu tidur saya. Saya juga merasa tidak dihargai dan dianggap sebagai barang," ujar seorang wanita yang mengaku memiliki suami dengan kebiasaan seks ketika tidur.

Pada awal tahun 1996, SBS dikenal sebagai sebuah kondisi medis yang memungkinkan seseorang mengalami gangguan tidur karena adanya dorongan melakukan seks ketika tidur.

Dalam International Classification of Sleep Disorders (ICSD-2), SBS dikategorikan sebagai penyakit tidur terbaru oleh para praktisi obat-obatan tidur dan membutuhkan diagnosa khusus. Meskipun SBS dikenal sebagai subtipe dari parasomnia, namun ternyata kedua tipe tersebut berbeda.

Para ahli kesehatan profesional dan beberapa komunitas legal menyebutkan bahwa khusus untuk gejala SBS membutuhkan pemahaman klinis yang lebih mendalam dan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan kebiasaan itu.

Seseorang yang menderita SBS biasanya mengetahui kebiasaannya itu dari pasangan tidurnya. Terkadang banyak diantara mereka yang tidak percaya bahwa kebiasaan itu bisa terjadi pada dirinya.

Inilah yang biasanya menjadi pangkal konflik pada pasangan karena si penderita tidak terima dan merasa malu mengakui atau menerima kenyataan tersebut. Apalagi jika pasangannya menceritakannya pada teman-temannya atau berkonsultasi pada pakar kesehatan.

Banyak dari penderita SBS yang mengurungkan niatnya untuk berkonsultasi pada pakar tidur karena merasa hal itu sangat memalukan. Padahal jika seseorang mengalami SBS, hal yang paling utama harus dilakukan adalah berbicara pada ahlinya dan meminta solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

SBS mungkin memang menyenangkan di satu pihak, tapi menyebalkan di pihak lain. Komunikasi yang baik, penerimaan pasangan dan solusi yang tepat bisa mengurangi risiko perpecahan yang mungkin terjadi pada beberapa pasangan yang menderitanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More